Samsungtidak akan memberikan Apple teknologi OLED terbaiknya untuk iPhone 14 82567062173 Menurut orang dalam industri, Samsung Display adalah salah satu pemasok OLED utama Apple untuk seri iPhone 14 mendatang. Dan menurut sebuah laporan baru, perusahaan akan membantu Apple menurunkan biaya produksi iPhone 14 OLED dengan menerapkan
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID r2FB_ptYgsPUgx-ZpPrh7ptLry_2_aAD8hHcZUYseJqDJ76xk9DWRw==
PTBRI memiliki 86,82% atau lembar saham dan DAPENBUN memiliki 5,98% atau 1.071.787.726 lembar saham. Permisi mau tanya kan masyarakat termasuk publik. D laporan keuangan kan ada seri A B C apakah itu d total untuk supaya menjadi kepemilikan institusional. ATau yang d ambil seri A saja. Terimakasih. 08/15/2019 at 13:35
JAKARTA, - Setelah dilakukan penawaran umum perdana saham initial public offering/IPO, pemegang saham PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk atau Bank Sumut terdiri dari pemegang saham pendiri yaitu Seri A dan pemegang saham publik yaitu Seri B. Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto memastikan baik pemegang saham seri A maupun seri B memiliki hak yang sama dalam pembagian dividen. Dividen ini akan dibagikan secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham masing-masing. "Seri A dan seri B dari sisi hak semuanya sama," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin 9/1/2023. Baca juga Kejar Target Modal Inti Rp 6 Triliun agar Naik Kelas, Bank Sumut Segera IPO Hanya saja untuk besaran dividen yang akan diberikan tergantung dari keputusan seluruh pemegang saham saat Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Sama seperti dividen tunai Bank Sumut untuk tahun buku 2021 yang setara 60 persen dari laba bersih perseroan, dia memperkirakan total dividen yang akan diberikan sekitar 60-70 persen dari laba perseroan. "Dividen itu bisa 60-70 persen. Sisanya itu akan dibayar sebagai cadangan atau laba ditahan dalam rangka pembukaan modal consumer itu sendiri," ucapnya. Baca juga Non-aktifkan Dirut, Bank Sumut Pastikan Operasional dan Rencana IPO Tetap Jalan Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti menambahkan, biasanya pemberitahuan terkait laba perseroan akan dilakukan saat RUPS Tahunan sehingga pada saat itulah besaran dividen yang akan dibagikan akan diputuskan. "Setelah disetujui berapa persen dividen tunai akan kami distribusikan dan itu menjadi hak dari semua shareholder Bank Sumut baik pemegang saham pendiri yaitu Seri A maupun pemegang saham publik dari B yang akan kami lepas dalam proses IPO ini," jelasnya pada kesempatan yang juga Kantongi Izin OJK, Bank Sumut Siap Melantai di Bursa
Saatitu jumlah saham yang di tawarkan PTBA kepada masyarakat adalah 346.500.000 dengan harga Rp500/lembar saham. Setelah itu, PT Bukit Asam mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 23 Des 2002 Dengan harga Rp 575 dan Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Shingga sudah 18 tahun PTBA melantai di Bursa Efek Indonesia. Bagaimana
Banyak perubahan ketentuan tentang PT Anda belum berbadan hukum, tak perlu resah. Anda tetap bisa melakukan perbuatan hukum sebagaimana mestinya. Hanya, Semua pihak harus tanda tangan. Baik pendiri, komisaris, maupun direksi, tukas Ratna. Kalau sudah menggondol status badan hukum, tanggung jawab pendiri beralih ke direksi dan komisaris. Nah, kriteria direksi dan komisaris ini lebih ketat. UU PT yang masih berlaku hanya melarang calon yang merugikan keuangan negara. Dalam RUU ini, calon juga di-black-list jika merugikan perusahaan, meski berstatus swasta, ujar Ratna ini juga melarang pengeluaran saham issue untuk dimiliki sendiri. Demikian pula oleh anak perusahaannya. Perseroan dilarang mengeluarkan saham untuk dimiliki oleh perusahaan yang secara langsung maupun tak langsung dimiliki oleh PT tersebut, ujar Ratna. Ratna yakin, ketentuan ini tak susah diterapkan. Memang, menelusuri silsilah perusahaan bagai mengurai benang ruwet. Namun, secara akuntansi, hal tersebut tak mustahil. Semua akan muncul dalam laporan keuangan konsolidasi. RUU ini juga membongkar ketentuan tentang pembelian kembali saham buy-back. UU lawas masih membolehkan buy-back. Asal, tidak boleh menguasai lebih dari 10 persen dari saham yang dikeluarkan. Lagian, sumber dana buy-back kudu dari laba ini menambahkan, saham buy-back tidak berhak atas suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Pun, saham ini tak berhak atas dividen. Selain itu, saham buy-back hanya boleh digenggam oleh perseroan selama tiga tahun. Jika tidak dijualke lain pihak, maka perusahaan harus mengurangi modalnya penghapusan saham buy-back.RUPS ini ternyata boleh dilakukan dengan cara teleconference. Apalagi kami dimiliki oleh pemegang saham dari luar negeri, cerita Donny dari AIG Life. Asalkan, Ratna mengingatkan, RUPS memiliki notulensi yang ditandatangani oleh semua direksi dan dengan Ratna, Direktur Perdata Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Ditjen AHU Dephukham Cholilah menegaskan adanya berita acara atau sirkuler. Silakan memakai halnya dengan Pasal 33 ayat 1 UU Penanaman Modal UU PM, RUU ini mengharamkan nominee arrangement. Artinya, tidak akan dikenal saham atas tunjuk. Yang ada hanya saham atas nama. Tak boleh pemegang saham menunjuk pihak lain menguasai sahamnya, terang Ratna. Lain kata, siapa yang memiliki sahamnya, dialah yang diakui sebagai pemegang itu, dewan direksi wajib memperkenalkan rencana kerja kepada pemegang saham. Artinya, mereka wajib menyajikan laporan keuangan setelah 6 bulan tahun buku terakhir di hadapan pemegang saham. Pasal ini rupanya menuai perhatian dari peserta diskusi. Perusahaan kami terbuka dan diaudit. Apakah harus menyajikan laporan keuangan dua kali kepada pemilik saham? Pertama hasil auditan, kedua undangan RUPS, ujar Linda dari Argo hal itu, Ratna menyarankan berdiskusi dengan Bapepam. Menyoal audit laporan keuangan, Ratna punya kriteria. Sebuah PT wajib audit jika pertama berbentuk persero; kedua memiliki Rp50 miliar aset atau perputaran usahanya; ketiga diwajibkan oleh peraturan perundangan –misalnya perusahaan asing tertentu. Pemegang saham berhak atas dividen. Dividen tersebut disisihkan dari saldo laba bersih positif. Ike, peserta dari perusahaan jaringan seluler Exelcomindo XL berbagi cerita. Menurutnya, perusahaannya tiga tahun berturut-turut masih merugi. Baru tahun keempat menerima rapor biru. Tapi kalau diakumulasi masih belum menutup total hal tersebut, Ratna menjelaskan, bagi-bagi dividen jika sudah balik modal. Artinya, jika akumulasi rugi dari total tahun berjalan bisa ditutup, barulah perusahaan bisa membagi dividen. RUU ini juga mengakui dividen yang dibagi di tengah tahun buku interim. Dividen interim ini bisa dibagikan asal bisa diprediksi bakal terjadi laba positif di akhir tahun. Kalau ternyata merugi, dividen tersebut wajib dikembalikan. Jika tidak dikembalikan, direksi dan komisaris harus tanggung renteng, seloroh Ratna yang membuat terhenyak mayoritas peserta normalnya, RUU ini membolehkan klasifikasi saham. Artinya, perusahaan berhak menerbitkan saham dengan seri berbeda, dalam nominal yang berbeda pula. Silakan terbitkan saham seri A, B, C, dan seterusnya, jelas Ratna. Nah, jenis saham ini hanya ada dua saham berhak suara dan saham tak pakai hak suara. Satu saham hanya berlaku satu suara. Jadi tidak ada hak suara terbatas atau saham dengan hak suara istimewa. Semangatnya adalah UUD 1945 Pasal 33. Semua pihak punya kesempatan yang sama. Tak ada hak suara terbatas, urai Ratna. Kalaupun memiliki hak khusus, itu hanya untuk pencalonan anggota direksi dan komisaris. Hak istimewa ini bukannya hak veto. Terpisah, anggota Panitia Khusus RUU PT Yudo Paripurno yakin bisa merampungkan RUU ini pada akhir Juli. Bisa. Pembahasan sudah tahap akhir, ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan FPPP ini. Yudo yang duduk di Komisi III Bidang Hukum, Perundang-undangan, HAM, dan Keamanan menilai pembahasan RUU ini memang harus cepat tuntas. UU PM sudah selesai, UU PT juga harus segera lahir, Rancangan Undang-Undang Perseroan Terbatas RUU PT banyak membawa perombakan besar. Maklum, RUU yang bakal mengganti UU 1/1995 ini mengandung hampir 160 pasal. Mulai dari pendirian, misalnya. Pengusaha dan notaris perlu memperhatikan jangka waktu pengajuan status badan hukum. Permohonan tersebut dilayangkan kepada Departemen Hukum dan HAM Dephukham. Jika Anda ingin memperoleh status badan hukum PT yang Anda dirikan, segeralah mengajukan permohonan. Sejak menandatangani pendirian PT di depan notaris, jangan sampai lewat 60 hari bergegas ke Depkumham. Kalau tidak, bakal lewat, ujar Ratnawati Widjaja menyampaikannya dalam sebuah acara diskusi di Hotel Nikko, Selasa silam 15/5. Ratna, yang duduk di Tim Sinkronisasi RUU ini Timsin juga sudah terlibat sejak pembuatan UU PT lama. Jika Anda hendak mengubah anggaran dasar AD perseroan, jangan lupa pula membeberkan alasan yang kuat. Misalnya, apakah akan menjadi PT Terbuka Tbk. Sebuah PT Tbk sendiri memiliki beberapa kriteria. Misalnya dimiliki oleh 300 pemegang saham serta punya Rp3 miliar modal, sambung Ratna. Satus Tbk ini efektif sejak didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan Bapepam-LK Depkeu. Kriteria terbuka ini juga bisa dengan cara penawaran saham offering. Kalau ternyata offering tak dilakukan, perseroan tersebut kembali ke status tertutup.
Hakdari pemegang saham tersebut diatur dalam klasifikasi saham yang diatur dalam Pasal 53 ayat (4) UUPT, yakni sebagai berikut: a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara; b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar

Bagi mereka yang tidak berpengalaman dalam bidang kewirausahaan dan investasi tahap awal, Seri A, Seri B, dan Seri C mungkin tampak seperti istilah yang membingungkan. Untungnya, istilahnya mudah dimengerti. Seri A, B, dan C tidak ada hubungannya dengan alfabet. Sebaliknya, surat-surat tersebut sesuai dengan tahap pengembangan perusahaan yang meningkatkan modal. Seri A, B, dan C adalah bahan yang diperlukan untuk bisnis yang memutuskan "bootstrap", atau hanya bertahan dari kemurahan hati teman, keluarga, dan kedalaman kantong mereka sendiri, tidak akan cukup. Perbedaan utama antara putaran adalah tingkat kematangan bisnis, jenis investor yang terlibat, tujuan untuk meningkatkan modal dan bagaimana akhirnya dialokasikan. Ronde pendanaan dimulai dengan fase "modal benih" dan mengikuti dengan A, B dan kemudian dana C. Begitu Anda memahami perbedaan antara putaran ini, akan lebih mudah untuk menganalisis berita utama mengenai dunia startup dan investasi, dengan memahami konteks dari apa arti strategi untuk prospek dan arahan perusahaan. Ronde pendanaan Seri A, B, dan C hanyalah batu loncatan dalam proses mengubah gagasan cerdik menjadi perusahaan global revolusioner, matang untuk sebuah IPO. Bagaimana Pendanaan Bekerja Investor bukan hanya pengusaha yang mencintai altruistik. Meskipun mereka benar-benar tertarik pada bisnis ini, karena banyak investor malaikat, mereka meminta sebagian dari bisnis tersebut untuk memberi uang. Sebelum setiap putaran, penilaian pie perusahaan biasanya dilepaskan. Penilaian berasal dari pertimbangan seperti manajemen, rekam jejak yang terbukti, ukuran pasar, dan risiko. Untuk menumbuhkan lingkar pai, lebih dari beberapa irisan perlu diberikan. Sebenarnya, sebagian besar irisan akan dilelang untuk pendanaan. Banyak pemilik usaha kecil dengan gagasan besar lebih suka memiliki sepotong pai besar daripada keseluruhan ukuran gigitan. Tanam Benih Anda bisa memikirkan modal benih seperti sebuah analogi untuk menanam benih untuk sebuah pohon. Putaran ini memupuk benih atau ide untuk memulai. Benih semoga tumbuh menjadi bisnis operasi yang matang, atau "pohon", bila pendapatan cukup banyak dihasilkan dengan bantuan ketekunan dan dompet investor. Modal yang meningkat selama fase benih kira-kira sekitar $ sampai 2 juta namun berbeda secara luas berdasarkan kasus per kasus. Dana bibit meningkatkan dana yang cukup besar untuk mendukung penelitian dan pengembangan pasar awal bagi perusahaan. Ini termasuk mencari tahu apa produk dan siapa pengguna atau konsumen mereka. Selain itu, uang tersebut akan membantu mempekerjakan tim untuk melakukan pekerjaan tahap ini, banyak pengusaha bekerja sendiri atau hanya dengan beberapa mitra bisnis. Dengan modal bibit, tim akan membangun dan meluncurkan produk mereka pada target audiens mereka. Pemain kunci di babak ini lebih menyukai tipe yang menyukai risiko. Biasanya, investor malaikat dan perusahaan modal ventura tahap awal mencoba-coba dalam putaran pendanaan yang tidak formal ini. Optimalkan Seri A Setelah bisnis menunjukkan beberapa rekam jejak, dana Seri A berguna untuk mengoptimalkan produk dan basis pengguna. Peluang dapat diambil untuk mengukur produk di pasar yang berbeda. Di babak ini, penting untuk memiliki rencana untuk mengembangkan model bisnis yang akan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Sering kali, pembuat pemula memiliki ide bagus yang menghasilkan pengguna antusias yang cukup banyak, namun perusahaan tidak tahu bagaimana cara menghasilkan uang dari mereka. Biasanya, putaran Seri A meningkat sekitar 2 juta sampai 15 juta, namun jumlah ini meningkat rata-rata karena valuasi industri terkini yang tinggi, atau "unicorn". Para investor yang terlibat dalam putaran Seri A berasal dari perusahaan modal ventura yang lebih tradisional. Perusahaan modal ventura ternama yang berpartisipasi dalam pendanaan Seri A meliputi Sequoia, Benchmark, Greylock, Accel, dan sebagainya. Bagaimana sebenarnya proses itu bekerja, sedikit berbeda dari putaran modal benih, karena pada putaran Seri A, ada lebih banyak politik yang dimainkan. Beberapa perusahaan memimpin pak, dan mungkin secara strategis melakukannya. Investor malaikat juga berinvestasi tapi cenderung kurang berpengaruh dalam putaran pendanaan ini. B Is For Build Rangkaian Seri B adalah tentang membawa bisnis ke tingkat berikutnya, melewati tahap pengembangan. Investor membantu para pemula menuju ke sana dengan memperluas jangkauan pasar. Sudah ada kue besar yang sudah dipanggang di Seed dan Series A. Di Seri B, pemodal ventura memiliki lebih banyak penglihatan seputar apa kue itu akan terlihat, dan seberapa besar potongan yang mereka harapkan bisa didapat. Membangun produk unggulan dan menumbuhkan tim membutuhkan perolehan bakat berkualitas. Melipat pada pengembangan bisnis, penjualan, periklanan, teknologi, dukungan, dan biaya orang lain memerlukan beberapa sen. Diperkirakan modal yang ditinggikan sekitar $ 7 sampai 10 juta. Seri B tampak serupa dengan Seri A dalam hal proses dan pemain kunci. Seri B sering dipimpin oleh banyak karakter yang sama seperti ronde sebelumnya, seperti Sequoia Capital. Perbedaannya dengan Seri B adalah penambahan gelombang baru dari perusahaan VC lainnya yang mengkhususkan diri pada investasi tahap selanjutnya. Mari Skala Seri C Pada putaran Seri C, investor menyuntikkan modal ke dalam daging usaha yang sukses, dalam upaya untuk menerima lebih dari dua kali lipat jumlah tersebut kembali. Sebagai contoh, katakanlah bahwa toko bakso tanpa daging kita dari Seri B sekarang memiliki potensi untuk menyingkirkan semua Burger Kings. Seri C adalah tentang penyempurnaan, dan tentu saja, terus melaju kencang dan melebar. Perusahaan mengumpulkan satu digit menjadi ratusan juta di babak final ini. Salah satu cara yang mungkin dilakukan untuk menskalakan perusahaan adalah dengan mengakuisisi perusahaan bahwa startup vegetarian kami telah menunjukkan keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menjual jenis bakso tanpa daging mereka di Amerika Serikat. Bisnis telah mencapai target pantai ke pantai. Dengan percaya diri dalam riset pasar dan perencanaan bisnis, para investor cukup yakin bahwa bisnis tersebut akan berjalan baik di Eropa. Mungkin startup bakso tanpa daging kita memiliki pesaing yang saat ini memiliki pangsa pasar yang besar. Pesaing juga memiliki keunggulan kompetitif yang bisa kami manfaatkan. Budaya sesuai dan investor dan pendiri percaya bahwa merger tersebut akan menjadi kemitraan sinergis. Dalam hal ini, dana Seri C bisa digunakan untuk membeli perusahaan lain. Karena operasi menjadi kurang berisiko, lebih banyak investor datang untuk bermain. Di Seri C, kelompok seperti hedge fund, bank investasi, perusahaan ekuitas swasta dan kelompok pasar sekunder besar menyertai investor yang telah disebutkan sebelumnya. Garis Dasar Memahami perbedaan antara putaran kenaikan modal ini akan membantu Anda menguraikan berita startup dan mengevaluasi prospek kewirausahaan. Ronde pendanaan bekerja pada dasarnya dengan cara dasar yang sama; investor menawarkan uang tunai sebagai imbalan atas saham ekuitas dalam bisnis ini. Antara putaran, investor membuat permintaan yang sedikit berbeda pada startup. Profil perusahaan berbeda dengan masing-masing studi kasus namun umumnya memiliki profil risiko dan tingkat kematangan yang berbeda pada setiap tahap pendanaan. Meskipun demikian, para pengembang Benih, Seri A, B, dan C semua menanamkan ide untuk membuahkan hasil. Dana seri memungkinkan investor untuk mendukung pengusaha dengan dana yang tepat untuk mewujudkan impian mereka, mungkin menguangkan bersama dalam sebuah IPO.

Danasaham C biasanya membebankan tambahan 1 persen per tahun dalam pengeluaran internal, tetapi mereka tidak memiliki biaya untuk membeli atau menjual dana. Total Biaya Saham F. Sementara dana seri F tidak dikenakan biaya apa pun untuk biaya di muka, itu bisa menjadi proposisi yang mahal dalam jangka panjang.
Saham Kelas A vs Kelas B Ketika membeli reksa dana dari broker, atau profesional investasi lain, Anda mungkin harus memilih antara berbagai kelas reksa dana. Kelas-kelas ini berbeda dalam aspek jumlah pengeluaran mereka, dan berapa banyak broker akan mengenakan biaya untuk menjual dana kepada Anda. Setiap perusahaan berbeda, oleh karena itu, perhatikan baik-baik komentar perusahaan sehubungan dengan saham kelas A dan kelas B mereka. Meskipun, pada dasarnya berbicara, saham kelas B kurang atau tidak memiliki hak suara di perusahaan, dan tidak ada hak untuk pembayaran kembali, jika perusahaan menghentikan layanannya. Beberapa perusahaan mengeluarkan dua kelas saham ketika mereka mencari publisitas. Bagian kelas A, dalam hal ini, akan bergerak untuk umum, dan disebut sebagai 'saham biasa'. Itu akan terdiri dari satu suara untuk setiap saham. Saham kelas B sepenuhnya tergantung pada perusahaan, apakah akan diterbitkan atau tidak. Saham-saham ini dapat menawarkan sebanyak sepuluh suara untuk setiap saham, dan menawarkan pemegang saham jaminan untuk mempertahankan kendali atas perusahaan yang bersangkutan. Tidak selalu demikian halnya bahwa saham kelas A memiliki hak pilih yang lebih sedikit daripada saham kelas B. Kadang-kadang, saham kelas A bahkan dapat membawa lebih banyak hak suara daripada saham kelas B. Ketahuilah bahwa ada perusahaan tertentu yang mencoba menyamarkan kerugian yang mungkin terkait dengan memiliki saham, dan menawarkan lebih sedikit hak untuk saham kelas A, tetapi lebih banyak untuk saham kelas B. Misalnya, jika saham kelas A memiliki lima hak suara, maka saham kelas B dapat memiliki satu hak suara, atau sebaliknya. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menganalisis anggaran rumah tangga dan piagam perusahaan potensial, untuk memperoleh wawasan ekstra, dan perincian, terkait dengan masalah ini. Apa yang terjadi jika Anda membeli saham kelas A? Saham Kelas A dapat memiliki biaya tambahan, seperti yang dibebankan untuk penjualan front-end. Dalam hal biaya penjualan yang ditentukan sebelumnya, Anda akan menginvestasikan sebagian dari uang Anda. Anda bahkan dapat menemukan bahwa biaya penjualan didasarkan pada, dan ditentukan oleh, jumlah aset yang Anda miliki. Namun, biaya ini umumnya kurang dari biaya yang dikenakan oleh kelas saham lainnya. Apa yang terjadi jika Anda membeli saham kelas B? Saham Kelas B tidak memiliki biaya penjualan front-end. Biaya mereka didasarkan pada nilai aset Anda, dan umumnya lebih tinggi daripada kelas saham lainnya. Biasanya, saham kelas B memberlakukan biaya penjualan tertunda bersyarat, yang harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan, setelah menjual saham Anda. Karena alasan ini, saham kelas B sering disebut sebagai saham 'tanpa beban'. Ringkasan perbedaan antara kelas berbagi 1. Tidak seperti saham kelas A, saham kelas B tidak memiliki biaya penjualan saat Ketika membeli saham kelas A, sebagian besar uang Anda akan segera tahunan saham kelas B lebih tinggi. Ini dihitung berdasarkan rasio menjual saham kelas B, mungkin ada biaya penjualan.

TeoremaBayes (Bayesian) adalah rumus matematika untuk menentukan sebuah kemungkinan yang akan terjadi di masa depan atau probabilitas. Teorema bayes ditemukan oleh ahli matematika Inggris abad ke-18 Thomas Bayes. Probabilitas itu sendiri adalah kemungkinan hasil yang terjadi, berdasarkan hasil sebelumnya yang terjadi.

yang dapat diperpanjang secara otomatis seperti pembelian SUN jangka pendek dan SBI. Penempatan modal pada deposito atau tabungan harus di semua bank yang berkategori sehat. Untuk investasi jangka panjang, Pemerintah Daerah Kota Depok hanya dapat melakukan investasi jangka panjang yang bersifat sebagai investasi permanen tidak diperjualbelikan antara lain kerjasama daerah dengan pihak ketiga dalam bentuk penggunausahaan pemanfaatan aset daerah, penyertaan modal daerah pada BUMD dalam hal ini adalah penanaman saham pada Bank BJB. Saham yang dapat ditanamkan di Bank BJb terdiri dari dua jenis yakni Saham Seri A dan Saham Seri B. Pengertian masing-masing jenis saham, aturan tentang saham di Bank BJB, dan aturan transaksi pemindahan saham untuk Pemerintah Daerah Kota Depok dijelaskan pada sub bab di bawah ini. Pengertian Saham Seri A dan Saham Seri B Saham ialah saham-saham Seri A dan saham-saham Seri B yang dimaksud dengan pemegang saham ialah pemegang saham ialah pemegang saham seri A dan pemegang saham seri B kecuali apabila dengan tegas dinyatakan lain. Saham Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A yang hanya khusus dimiliki oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten dan Saham Seri B yang dapat dimiliki oleh Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan Perseroan, masyarakat, dan pemerintah. Saham Seri A ialah saham yang memberikan hak khusus kepada pemegangnya dalam kuorum kehadiran dan kuorum persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Anggaran Dasar Bank BJB, untuk 1. Menghadiri dan menyetujui pengangkatan, pemberhentian, dan persetujuan pengunduran diri Direksi dan Dewan Komisaris; 2. Menghadiri dan menyetujui perubahan anggaran dasar, pengeluaran efek bersifat ekuitas atau perubahan modal ditempatkan dan disetor; 3. Menghadiri dan menyetujui penyetoran saham dalam bentuk benda selain uang, baik benda berwujud, maupun tidak berwujud; 4. Menghadiri dan menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan, serta pengajuan permohonan agar perseroan dinyatakan pailit dan pembubaran perseroan. Sepanjang dalam anggaran dasar tidak ditetapkan lain, maka pemegang saham Seri A dan pemegang saham Seri B mempunyai hak yang sama. Untuk komposisi besaran modal untuk seluruh saham yang ditempatkan adalah 100 seratus persen dengan ketentuan batas maksimum saham Seri B adalah 40 empat puluh persen dan selebihnya merupakan Saham Seri A. Aturan di Bank BJB terhadap Saham Seri A dan Seri B
0frQC.
  • khnlndk89l.pages.dev/181
  • khnlndk89l.pages.dev/322
  • khnlndk89l.pages.dev/209
  • khnlndk89l.pages.dev/354
  • khnlndk89l.pages.dev/177
  • khnlndk89l.pages.dev/135
  • khnlndk89l.pages.dev/370
  • khnlndk89l.pages.dev/249
  • apa itu saham seri a dan b